Indramayu - Bencana angin puting beliung menyapu dua desa di Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yakni Desa Lelea dan Desa Taman Sari, Selasa (5/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat peristiwa itu, tercatat empat unit rumah milik warga ambruk rata dengan tanah dan puluhan lainnya rusak berat maupun ringan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah warga terpaksa dilarikan ke RSUD Indramayu karena menderita luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk. Selain itu, warga yang selamat pun hingga kini tidak berani masuk kembali ke dalam rumah. Mereka khawatir terjadi bencana susulan.
Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat sapuan angin tersebut adalah di Blok Nagrak, Desa Taman Sari. Di tempat itu, jumlah rumah yang rusak parah cukup banyak, termasuk empat diantaranya ambruk.
Salah seorang warga Desa Tamansari, Daripan (45), menuturkan, bencana itu diawali dengan hujan yang mengguyur dengan deras sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, langit pun ditutupi oleh mendung yang sangat gelap. "Suasananya sangat mencekam," tutur Daripan. Daripan mejelaskan, di tengah derasnya hujan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari luar rumah. Ternyata, suara tersebut bersumber dari pusaran angin yang sangat kencang.
"Rumah seperti bergoyang dan saya langsung memerintahkan seluruh keluarga lari ke luar rumah," ujar Daripan. Daripan menambahkan, tindakannya itu juga ternyata dilakukan warga lainnya. Dia melihat, warga berlarian karena takut tertimpa bangunan rumah yang ambruk.
Namun, hal tersebut tidak sempat dilakukan oleh salah seorang tetangganya, Lasmi (53). Perempuan yang juga membuka warung di rumahnya itu terluka setelah tertimpa bangunan rumahnya yang ambruk. Tak hanya Lasmi, luka-luka itu juga dialami Danto (19), yang sedang membeli barang di warung milik Lasmi. Anak kandung dari Daripan itu mengalami luka cukup parah akibat reruntuhan bangunan.
"Saya lihat anak saya ada ada di tengah-tengah reruntuhan rumah," kata Daripan. Karenanya, Daripan pun langsung berusaha mengeluarkan Danto dari balik reruntuhan bangunan dengan dibantu sejumlah warga. Akibat luka yang cukup parah, Danto langsung dilarikan ke RSUD Indramayu.
Ketua RT 19 di Blok Nagrak, Solahudin, menjelaskan, sapuan angin itu menyebabkan empat rumah ambruk dan empat warga terluka. Selain itu, musibah tersebut juga merusak puluhan rumah lainnya. "Namun jumlah pasti rumah yang rusak, sedang kami data," ujar Solahudin.
Solahudin menyebutkan, empat warganya yang terluka adalah Lami (53), Danto (19), Puput (4 tahun) dan Uut Tasim (35). Mereka semua menderita luka akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk. Sementara itu, sesaat setelah bencana terjadi, Camat Lelea, Ali Sukmajaya, bersama unsur Muspika dan Satkorlak PBP, langsung meninjau ke lokasi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan yang diberikan. lilis sh/pur
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah warga terpaksa dilarikan ke RSUD Indramayu karena menderita luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk. Selain itu, warga yang selamat pun hingga kini tidak berani masuk kembali ke dalam rumah. Mereka khawatir terjadi bencana susulan.
Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat sapuan angin tersebut adalah di Blok Nagrak, Desa Taman Sari. Di tempat itu, jumlah rumah yang rusak parah cukup banyak, termasuk empat diantaranya ambruk.
Salah seorang warga Desa Tamansari, Daripan (45), menuturkan, bencana itu diawali dengan hujan yang mengguyur dengan deras sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, langit pun ditutupi oleh mendung yang sangat gelap. "Suasananya sangat mencekam," tutur Daripan. Daripan mejelaskan, di tengah derasnya hujan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari luar rumah. Ternyata, suara tersebut bersumber dari pusaran angin yang sangat kencang.
"Rumah seperti bergoyang dan saya langsung memerintahkan seluruh keluarga lari ke luar rumah," ujar Daripan. Daripan menambahkan, tindakannya itu juga ternyata dilakukan warga lainnya. Dia melihat, warga berlarian karena takut tertimpa bangunan rumah yang ambruk.
Namun, hal tersebut tidak sempat dilakukan oleh salah seorang tetangganya, Lasmi (53). Perempuan yang juga membuka warung di rumahnya itu terluka setelah tertimpa bangunan rumahnya yang ambruk. Tak hanya Lasmi, luka-luka itu juga dialami Danto (19), yang sedang membeli barang di warung milik Lasmi. Anak kandung dari Daripan itu mengalami luka cukup parah akibat reruntuhan bangunan.
"Saya lihat anak saya ada ada di tengah-tengah reruntuhan rumah," kata Daripan. Karenanya, Daripan pun langsung berusaha mengeluarkan Danto dari balik reruntuhan bangunan dengan dibantu sejumlah warga. Akibat luka yang cukup parah, Danto langsung dilarikan ke RSUD Indramayu.
Ketua RT 19 di Blok Nagrak, Solahudin, menjelaskan, sapuan angin itu menyebabkan empat rumah ambruk dan empat warga terluka. Selain itu, musibah tersebut juga merusak puluhan rumah lainnya. "Namun jumlah pasti rumah yang rusak, sedang kami data," ujar Solahudin.
Solahudin menyebutkan, empat warganya yang terluka adalah Lami (53), Danto (19), Puput (4 tahun) dan Uut Tasim (35). Mereka semua menderita luka akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk. Sementara itu, sesaat setelah bencana terjadi, Camat Lelea, Ali Sukmajaya, bersama unsur Muspika dan Satkorlak PBP, langsung meninjau ke lokasi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan yang diberikan. lilis sh/pur