Kabid Pengawasan Bangunan Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, Moch. Amir dijumpai Pos Kota, Senin (4/1) mengemukakan, ambruknya atap bangunan asrama Akper Pemkab Indramayu itu kemungkinan disebabkan karena beban air yang menyerap pada genteng tanah liat yang dipakai penutup atap bangunan itu.
Menurut Amir, atap bangunan Akper Pemkab Indramayu itu ambruk saat terjadi hujan. Itu artinya beban yang dipikul rangka atap baja ringan semakin berat. Genteng sebagai penutup atap itu menyerap air hujan sehingga bebannya tambah berat.
Lanjut Amir, ketebalan material rangka baja ringan ikut menentukan,sesuai standar yaitu 0,7 hingga 1,0 MM.
Selain ketebalan material, baja ringan harus sesuai standar, pada setiap sudut kuda-kuda harus diberi siku-siku yang dikaitkan ke beton. “Jarak pemasangan kuda-kuda tidak boleh terlalu renggang. Jaraknya maksimal 1,2 M,” katanya.
“Jika kuda-kuda itu dipasang terlalu renggang, maka rangka baja tidak kuat menahan beban genteng. Apalagi saat terjadi hujan, bebannya makin bertambah.